Monday, October 16, 2017

Konsep dan Sejarah Manajemen Berbasis Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN


Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan model manajemen pendidikan yang penting. Manajemen berbasis sekolah memberikan otonomi yang lebih besar, fleksibilitas/keluwesan pada sekolah, serta mendorong partisipasi masyarakat agar mampu meningkatkan peran mereka dalam meningkatkan mutu sekolah. Manajemen berbasis sekolah (MBS) menganut prinsip kemandirian, kerjasama, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah, diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas, inisiatif, dan inovasi dalam meningkatkan kinerja sekolah.
Pemberian fleksibilitas/keluwesan bertujuan memberi kesempatan sekolah agar mampu memanfaatkan dan mengelola sumberdaya yang dimiliki agar lebih optimal dalam usaha meningkatkan mutu sekolah. Partisipasi masyarakat merupakan usaha menempatkan posisi masyarakat bukan hanya obyek pengguna lulusan tetapi juga sebagai subyek kebijakan dengan cara memberi ruang terbuka, agar dapat mengembangkan potensi sehingga apa yang berikan sekolah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang hidup dari masyarakat dan untuk masyarakat. Sekolah tidak boleh menutup diri dan terisolasi dari realita kebutuhan masyarakat. Program sekolah harus sejalan dan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan mereka agar dapat berkembang bersama. Program-program sekolah harus mampu mengembangkan dan mendayagunakan potensi-potensi yang dimiliki masyarakat.

Pada era globalisasi ini perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin cepat dibutuhkan SDM yang berkualitas. Salah satunya untuk mencetak SDM yang berkualitas adalah dengan melalui pendidikan. Salah satu cara meningkatkan pendidikan agar berkualitas adalah dengan menata manajemennya, dikaitkan dengan kurikulum, hal itu lazim disebut sebagai manajemen berbasis sekolah. Pendidikan merupakan suatu proses di mana melibatkan interaksi antara berbagai input dan lingkungan, karena interaksi dan lingkungan memiliki karakteristik yang berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lain, maka keseragaman secara menyeluruh yang diinstruksikan dari pusat tidak akan pernah menghasilkan proses pendidikan yang optimal atau maksimal. Dengan kata lain kebijaksanaan desentralisasi akan dapat mengoptimalkan proses pendidikan yang berkualitas. Dengan desentralisasi berarti pemegang kendali pendidikan ditingkat bawah akan mempunyai peranan yang lebih besar. Keadaan ini akan mendorong kreatifitas dan improvisasi dalam melaksanakan pendidikan.

Selanjutnya klik DISINI bro and sist...

0 komentar:

Post a Comment

No SARA ya Guys...